paralax

SUKSES DI TAHUN 2017
BERANDA » » Bekerja di Jepang

Bekerja di Jepang

Written By TK Citra Nusa Pengarengan on Selasa, 11 November 2014 | 20.47


“Kerja di Jepang enak, ya, pasti gajinya besar, ya?”. “Enak ya, enggak susah hidupnya, kan suami gajinya besar. ““Cariin kerja di sana, dong!”.
Errr, omongan-omongan seperti ini sering banget hinggap di telinga saya. Suami saya memang kerja di salah satu perusahaan Jepang. Kalau kamu tanya saya, gaji orang yang kerja di Jepang itu besar atau tidak, kalau pakai ukuran Indonesia saya akan jawab, memang besar. Tapi kalau bicara tentang standar Jepang, biasa saja, karena biaya hidup di sini juga terbilang cukup tinggi.
Jika saya balik bertanya, memang berapa sih menurutmu “besarnya” itu? Ada salah satu teman saya bilang, 50 juta rupiah per bulan! Doeeng! Wow, saya sendiri kaget dengan nominal segitu. Hmm… sambil mengurut dada, saya coba jelaskan ya. :)
Perlu kamu tahu, gaji karyawan (tetap) di Jepang berkisar antara 200-250 ribu yen per bulan. Kalau di-rupiahkan sekitar 20-25 juta. Ada juga yang katanya sampai 300-400 ribu yen (30-40 juta rupiah), tergantung perusahaannya sih. Kalau ia bekerja di perusahaan besar dan punya jabatan, pasti gajinya juga lebih gede dong.
“Tapi, gaji 20 juta per bulan kan besar juga.”. Ya memang, kalau uang itu dibawa ke Indonesia dan dihabiskan di sana memang besar. Tapi jika dibelanjakan di Jepang, jatuhnya biasa saja.
Mari saya kasih gambaran kasarnya. Misal (misalnya loh ya) gaji 20 juta, itu masih kena potongan loh (pajak, asuransi, pensiun, dll). Taruhlah bersihnya ia pulang membawa 16 juta setelah dipotong ini itu (wow, potongannya gede juga ya? hihi). Trus bayar apato (kontrakan) rata-rata 4 juta-an, listrik, air, gas, telpon, internet (kira-kira 1,5-2 juta). Sisa 10 juta-an. Uang makan? Lima juta sebulan mungkin udah sangat mepet untuk ukuran 2 orang dewasa dan 1 balita, dengan catatan enggak sering jajan di luar. Semua harus super iriiiit. Masih sisa 5 juta untuk nabung dan jaga-jaga di rekening demi kelangsungan masa depan.
Tapi istri bisa membantu bekerja kok. FYI, visa dependent (keluarga) dan pelajar, bisa apply kerja di Jepang. Dengan catatan statusnya pekerja part-time. Jam kerjanya dibatasi satu hari 4 jam. Ini aturan imigrasi Jepang. Kalau bandel, nekad kerja melebihi jam tersebut, ya resiko ditanggung sendiri. Kalau sewaktu-waktu ketahuan pihak imigrasi, bisa kena masalah, bahkan deportasi. Enggak mau kan kerja tapi perasaan enggak tenang?
Kerja part-time (baito) biasanya digaji per jam, besarnya tergantung pekerjaannya. Biasanya sih sekitar 700-1000 yen per jam (70-100 ribu rupiah). Satu bulan bisa ngantongin 50-70 ribu yen (5-7 juta rupiah).
Lumayan… eit, jangan buru-buru dihambur-hamburkan. Kalau suami istri kerja, otomatis anak harus masuk tempat penitipan (daycare). Kalau bisa sih masuk daycare milik pemerintah supaya biaya lebih murah. Tapi, jika terpaksa harus masuk daycare swasta, perkiraan biaya sekitar 40-50 ribu yen (4-5 juta rupiah). Huaaa..a.. sama aja dong. Gaji ibu habis ke situ semua. T.T
See? Masih berpikir gaji kerja di Jepang besar? Kalau mau lebih jelas lagi, silakan cek di sini. PPI Chiba blak-blakan bicara soal biaya hidup di Jepang. Bisa juga baca di sini.
Kalau menuruti nafsu, gaji berapa pun enggak akan pernah cukup. Pasti kurang terus. Tapi kalau kita bersifat qana’ah alias merasa cukup dan bersyukur atas rejeki yang diterima, in sha Allah akan dicukupkan. Aamiin. :)
Begitulah, sedikit gambaran tentang bekerja dan biaya hidup di Jepang. Setelah baca ini, jangan jadi ciut ya. Saya kasih bocoran deh, kalau kamu kerja di Jepang dengan status karyawan tetap (seishain), kamu akan dapat bonus dua kali setahun. Biasanya sih bulan Juli dan Desember. Jumlahnya ini yang lumayan besar. Tergantung perusahaan sih, biasanya sekitar 300ribu yen (30 juta rupiah). Kurang lebih ya. Kalau satu tahun berarti dapat 60 juta. Lebih dari cukup kan kalau buat nabung untuk bangun istana di Indonesia nanti. Hehehe, aamiin.
So, udah enggak penasaran lagi kan?
***
Disclaimer: MOHON MAAF pada para pembaca postingan ini. Saya BUKAN penyalur tenaga kerja, dan saya tidak punya informasi tentang lowongan kerja apapun di Jepang. Jadi, mohon maaf pertanyaan (baik lewat komen atau message pribadi) tentang lowongan tidak akan saya balas lagi. Mohon pengertiannya. :)
Dan mohon diketahui, kalau ingin kerja di luar negeri terutama di Jepang, sebelum anda bertanya tentang biaya visa dan paspor, lebih dulu TENTUKAN PEKERJAAN anda! Anda mau kerja di mana? Perusahaan apa? Kalau sudah dapat pekerjaannya, sudah ada kepastian diterima, pihak perusahaan PASTI akan mengurus visa kerja anda. Karena pihak perusahaan adalah sebagai penjamin hidup anda selama di Jepang. Mengenai biaya pengurusan visa, maaf saya TIDAK TAHU. Sampai di sini paham ya? Informasi kerja di Jepang silakan cari sendiri di lembaga2 kerja ke Jepang atau melalui Depnaker.
Sebagai tambahan informasi, suami saya bekerja sebagai tenaga profesional di sebuah perusahaan otomotif. Sebagai lulusan Master salah satu universitas di Jepang, suami saya secara independent melamar kerja di sini, bukan lewat perantara atau lembaga kerja. Jadi, kalau ada pertanyaan tentang melamar kerja lewat lembaga kerja dan bertanya bagaimana pengalaman suami saya dulu, mohon maaf jalurnya berbeda, jadi saya tidak bisa jawab.

0 komentar:

Posting Komentar

msk

get this widget here
TERIMAKASIH SUDAH MENGUNJUNGI BLOG INFO JOB KERJA LUAR NEGERI RESMI


SEMOGA INFORMASI YANG ADA BERMANFAAT